Buku ini terdiri dari empat kuliah yang diberikan di King's Chapel, Boston tahun 1926. Disini Whitehead menerapkan pada agama suatu pemikiran yang sama yang dia terapkan pada ilmu pengetahuan di Science and the Modern World. Tujuan kuliah ini adalah untuk memberikan analisis singkat mengenai berbagai faktor sifat manusia yang menimbulkan adanya agama, untuk menunjukkan transformasi agama dengan transformasi ilmu pengetahuan, dan untuk memfokuskan pada elemen permanen, dimana dengan elemen tersebut keteraturan dapat dipertahankan di alam semesta dan tanpa elemen tersebut tidak ada perubahan dunia. Kuliah 1: Agama dalam Sejarah, melihat definisi agama, kemunculan agama, ritual dan emosi, kepercayaan, rasionalisme, kenaikan manusia dan kontras antara Kristen dan Buddha. Observasi yang paling penting untuk saya: Karakter seseorang berkembang menurut imannya. Ini adalah kebenaran religius utama dimana tidak seorangpun dapat melepaskan diri darinya. Juga: "Agama belum tentu baik. Agama dapat menjadi sangat jahat." Kalimat terakhir bersifat ramalan, mengacu pada Kristen dan Buddha: "Mereka telah kehilangan cengkeramannya di masa lalu terhadap dunia."
Kuliah 2: Agama dan Dogma, mengeksporasi kesadaran religius dalam sejarah dengan kutipan dari Peribahasa, Surat dalam Perjanjian Lama dan Mazmur, deskripsi pengalaman religius, konsep Tuhan dengan tiga penggambaran utama sebagai keteraturan yang impersonal (Asia Timur), transendental ekstrim (Semit) dan monisme ekstrim (Panteisme), dan pencarian Tuhan dengan mengobservasi emosi ketakutan dan cinta, Paulus dan murid tersayang Yohanes.
Kuliah 3: Tubuh dan Roh berurusan dengan agama dan metafisika, kontribusi agama bagi metafisika, metafisika sebagai deskripsi ( dengan 3 elemen formatif: Kreatifitas sebagai jalan sementara kepada pembaruan/Dunia dari entitas yang ideal ditunjukkan dalam segala sesuatu yang aktual /Entitas yang aktual tapi tidak sementara dimana melalui hal tersebut ketidakpastian kreatifitas dirubah menjadi kebebasan yang tetap), Tuhan dan keteraturan moral, nilai dan tujuan Tuhan, tubuh dan pikiran, dan proses kreatif. Kalimat paling mengejutkan: "Mengukur adalah menghitung getaran " dan kutipan dari filsuf CF Alexander: "Waktu adalah pikiran dari ruang."
Kuliah 4: Kebenaran dan Kritik, mengkaji perkembangan dogma, pengalaman dan ekspresi, tradisi Kristen, Buddha dan ilmu pengetahuan sebagai sistem ketiga dari pemikiran, dan sifat Tuhan.
Kuliah 2: Agama dan Dogma, mengeksporasi kesadaran religius dalam sejarah dengan kutipan dari Peribahasa, Surat dalam Perjanjian Lama dan Mazmur, deskripsi pengalaman religius, konsep Tuhan dengan tiga penggambaran utama sebagai keteraturan yang impersonal (Asia Timur), transendental ekstrim (Semit) dan monisme ekstrim (Panteisme), dan pencarian Tuhan dengan mengobservasi emosi ketakutan dan cinta, Paulus dan murid tersayang Yohanes.
Kuliah 3: Tubuh dan Roh berurusan dengan agama dan metafisika, kontribusi agama bagi metafisika, metafisika sebagai deskripsi ( dengan 3 elemen formatif: Kreatifitas sebagai jalan sementara kepada pembaruan/Dunia dari entitas yang ideal ditunjukkan dalam segala sesuatu yang aktual /Entitas yang aktual tapi tidak sementara dimana melalui hal tersebut ketidakpastian kreatifitas dirubah menjadi kebebasan yang tetap), Tuhan dan keteraturan moral, nilai dan tujuan Tuhan, tubuh dan pikiran, dan proses kreatif. Kalimat paling mengejutkan: "Mengukur adalah menghitung getaran " dan kutipan dari filsuf CF Alexander: "Waktu adalah pikiran dari ruang."
Kuliah 4: Kebenaran dan Kritik, mengkaji perkembangan dogma, pengalaman dan ekspresi, tradisi Kristen, Buddha dan ilmu pengetahuan sebagai sistem ketiga dari pemikiran, dan sifat Tuhan.
Dalam kesimpulannya, Whitehead memberikan deskripsi yang indah tentang Tuhan:
"Tuhan adalah suatu fungsi di dunia dimana karena alasan inilah tujuan kita diarahkan ke tujuan yang di dalam kesadaran kita tidak memihak kepada kepentingan kita. Dia adalah elemen dalam kehidupan dimana berdasarkan elemen inilah penghakiman keluar dari fakta eksistensi sampai ke nilai-nilai eksistensi ... dimana berdasarkan elemen inilah tujuan kita keluar dari nilai-nilai untuk kita sendiri sampai ke nilai-nilai untuk orang lain ... dimana berdasarkan elemen inilah pencapaian nilai tersebut untuk orang lain merubah dirinya sendiri menjadi nilai untuk diri kita sendiri.
Dia adalah elemen yang mengikat dunia. Kesadaran yang bersifat individual dalam diri kita, bersifat universal dalam dirinya; cinta yang bersifat memihak dalam diri kita bersifat merangkul semua dalam dirinya ..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar