Senin, 20 April 2015

Sekilas Tentang Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugues (CPLP)

Pada era globalisasi, hubungan internasional yang terjadi diantara negara-negara semakin kuat. baik melalui hubungan bilateral ataupun multilateral. tidak jarang negara-negara tersebut bergabung dalam suatu organisasi internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai contohnya yang telah di kenal luas sejah dulu. namun seiring dengan perkembangan waktu, teknologi dan semakin banyaknya negara-negara yang memproklamasikan kemerdekaan, semakin banyak pula organisasi-organisasi internasional. baik sebuah organisasi internasional seperti PBB, organisasi perdagangan Dunia, palang merah internasional, organisasi regional, seperti ASEAN, Uni Eropa, Uni Afrika, organisasi untuk kepentingan tertentu seperti kepentingan ekonomi, organisasi G-7, organisai G-20 dan serta organisai internasional berdasarkan bahasa yang sama, salah satunya adalah Comunidade dos Países da Língua Portuguesa (CPLP) yang dalam bahasa indonesia adalah Komunitas negara-negara berbahasa portugis. Organisasi ini mungkin agak asing untuk di dengar.  keinginan untuk didirikan organisasi ini telah ada sejak tahun 1983, sebagaimana keinginan tersebut disampaikan oleh menteri luar negeri portugal dalam sebuah pidatonya di Cabo Verde (merupakan salah satu negara bekas jajahan Portugal) dan pada tanggal 1989 diselenggarakan pertemuan pertama diantara kepala negara dan kepala pemerintah dari negara-negara berbahasa portugues, yang diantaranya adalah Portugal, Brasil, Mozambik, Cabo Verde, Guiné Bissau, São Tomé dan Principe, dan Anggola. pada pertemuan ini disepakati untuk dibentuknya sebuah institusi internasional bahasa portugues, dengan tujuan mengembangkan dan mempromosikan bahasa portugis. pada saat ini terdapat sembilan negara yang bergabung dalam organisasi ini yakni : Portugal, Brasil, Mozambik, Cabo Verde, Guiné Bissau, São Tomé dan Principe, Anggola, Timor Leste dan Guiné Equatorial. Guine Equtorial merupakan negara terakhir yang bergabung ke dalam CPLP pada tahun 2014. 
Pada tahun 1994 ketujuh menteri luar negeri dari masing-masing negara bertemu kembali dengan agenda untuk penyelenggaran Summit dengan tujuan pembuatan deklarasi pendirian organisasi. summit atau konferensi tingkat tinggi antara para kepala negara ini diselenggaran di Lisbon, Portugal dan tahun 1996 di selenggarakan Konferensi tingkat tingggi diantara kepala negara dan pemerintah CPLP yang juga merupakan tahun secara resmi berdirinya organisasi ini degan dasar hukumnya didirikannya berupa Deklarasi (Declaralçao Constituitiva) yang kemudian dengan serangkaian perubahan dengan disekapakati Estatutos da Comunidade.
CPLP memiliki tiga pilar pokok yakni : memperkuat hubungan intenasional para negara anggota dan keberdaanya di forum internasional, kerjasama di berbagai bidang terutama, kesehatan, pendidikan, science dan teknologi, pertahanan, agrikultur, adiministrasi publik, komunikasi, hukum, keamanan umum, budaya, olahraga dan komunikasi sosial, dan promosi dan penggunaan bahasa portugis.

untuk menunjang pengimplementasian dari pilar-pilar tersebut CPLP memiliki struktur organisasi yakni:
1. Konferensi kepala-kepala negara dan kepala-kepala pemerintahan CPLP (Conferência de Chefes de Estado e de Governo da CPLP)
merupakan organ tertinggi, para kepala negara dan atau kepala pemerintah bertemu setiap dua tahun dan setiap dua tahun itu pula di tentukan secara bergilir dianatara mereka siapa yang akan menjadi presiden dari CPLP untuk satu periode yakni (2 tahun) pada saat ini kursi kepresidenan CPLP ada ditangan Timor Leste.
2. Dewan Menteri (Conselho dos Ministros)
Terdiri para menteri luar negari dari masing-masing negara anggota, seperti halnya konferensi para kepala negara, dewan menteri memiliki struktur yang hampir sama. dewan menteri berwenang mengimplemanentasikan keputusan dari konferensi, memberikan proposal untuk kegiatan kepada konferensi, mengatur keuangan CPLP, dan lain sebagainya yang ditentukan dalam statuta. dewan menteri CPLP bertemu setiap satu tahun.
3. komite konsentrasi permanen (comissão concentração permanente)
komisi ini terdiri perwakilan tiap-tiap negara anggtoa, komisi ini bertugas mengikuti dan memastikan bahwa Sekretariat Eksekutif menjalankan keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh organ-organ CPLP, serta IILP, yang merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan terkait perkembangan dan penggunaan bahasa portugis.
komisi ini bertemu setiap sekali dalam sebulan dan termasuk dalam pertemuan ektraordinari pertemuan-pertemuan diluar itu yang dinggap diperlukan.
4. sekretariat eksekutif (secretariado executivo)
merupakan organ principal CPLP, berkewajiban melaksanakan keputusan-keputusan dari Konferensi, Dewan Menteri dan Komisi Konsentrasi Permanen, merancang dan memastikan pelaksanaan kegiata-kegitan CPLP, mengikuti eksekusi keputusan-keputusan pertemuan para menteri dan wewenang lain.

selain keempat ogran tersebut di atas terdapat pula organ lain yaitu:
1. Instituisi Internasioanl Bahasa Portugis ( Instituto Internacional de Língua Portuguesa)
2. Parlamen CPLP ( Assembléia parlamentar da CPLP)
3. pertemuan focal point untuk kerjasama ( Reunios dos Pontos Focais de Cooperação)
4. pertemuan para Menteri ( Reunioes Ministeriais)

keputusan-keputusan dalam CPLP diambil secara konsensi dan kuorum untuk melaksanakan pertemuan-pertemuan dibutuhkan sekurang-kurangnya enam negara anggota.

selain negara-negara yang pada prinsipnya merupakan negara-negara dengan bahasa nasional yang sama yakni bahasa Portugis, CPLP juga membuka pintu bagi kerjasama dengan negara-negara bukan berbahasa portugis (Observador Associado) ataupun organisasi-organisasi (Observador Consultivo) melalui program yang disebut dengan observer, pada saat ini terdapat delapan negara yang bergabung menjadi observer CPLP yaitu diantaranya Georgia, jepang, Senegal, Turki, Mauritus dan Namimbia dan terdapat lebih dari 50 Observador Consultivo.  untuk menjadi observer tidak diharuskan suatu negara atau organisasi berbahasa portugis, namun merupakan negara demokrasi, terdapat praktek pemerintahan yang baik, menjunjung tinggi hak asasi manusia, mempromosikan dan menggunakan bahasa portugis, dan didalam program kerja pemerintahnya tujuan yang sama dengan CPLP. dalam penggunaan bahasa portugis disini adalah salah satunya di temukan institusi-isntitusi yang memberikan kursus dalam bahasa portugis atau pemerintahnya memberikan program pertukaran pelajar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar